PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ada satu
anggapan, terutama dari kalangan guru, yang mengatakan kehadiran bimbingan
karier di sekolah adalah untuk menggantikan program bimbingan dan konseling
yang telah mulai dilaksanakan di sekolah sejak sebelumnya.Anggapan seperti itu
sudah tentu merupakan anggapan yang keliru.Bimbingan karier merupakan bagian
dari program bimbingan dan konseling secara keseluruhan.Didalam program
bimbingan dan konseling terdapat beberapa jenis layanan bimbingan, seperti
bimbingan pendidikan, bimbingan pribadi, bimbingan sosial, bimbingan karier dan
sebagainya.Kehadiran bimbingan karier di sekolah dimaksudkan untuk lebih
memberikan arti bagi program bimbingan dan konseling secara keseluruhan.
1.2 Rumusan Masalah
1.
Pengertian bimbingan karir?
2.
Pentingnya bimbingan karir?
3.
Metode bimbingan karir?
1.3 TujuanPenulisan
1.
Untuk mengetahui apa yang dimaksud
dengan bimbingan karir?
2.
Untuk mengetahui pentingnya bimbingan
karir?
3.
Untuk mengetahui semua metode dalam
bimbingan karir?
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Bimbingan Karir
Menurut Miller Bimbingan didefinisikan sebagai suatu proses
pemberian bantuan kepada individu-individu dalam mencapai pemahaman dan
pengarahan diri (Guidance is the proces of helping individualis achieve the
selfunderstanding and self and direction) sedangkan karier diartikan
sebagai suatu rangkaian pekerjaan-pekerjaan, jabatan-jabatan dan kedudukan yang
mengarah pada dunia kerja.[1]
Sedangkan Sukardi mendefinisikan Bimbingan Karier adalah bantuan layanan yang diberikan
kepada individu-individu untuk memilih, menyiapkan, menyesuaikan dan menetapkan
dirinya dalam pekerjaan yang sesuai serta memperoleh kebahagiaan dari padanya.[2]
2.2 Pentingnya Bimbingan Karir
Menurut pendapat Joedonagoro menyatakan Bimbingan
Karier dapat memberikan dorongan-dorongan yang positif, mampu
menciptakan sikap kemandirian dalam memilih karier dan merupakan
usaha yang sangat berarti dalam membentuk kualitas tenaga kerja
masa depan.[3]
2.3 Metode-Metode Bimbingan Karir
Menurut Dewa Ketut Sukardi,
penyelenggaraan Bimbingan Karier yang diberikan di sekolah-sekolah dapat
dilakukan melalui beberapa metode, yaitu ceramah dan narasumber, diskusi
kelompok, pengajaran unit, sosiodrama, karyawisata karier, informasi melalui
kegiatan ekstrakulikuler dan intrakulikuler, serta hari karier. Berikut ini
penjelasan mengenai metode-metode tersebut :
1.
Ceramah dari Narasumber.
Kegiatan ini dilakukan bersumber
dari pembimbing, konselor, guru, maupun dari narasumber (pihak dunia kerja),
dalam rangka memberikan penerangan tentang informasi yang lebih banyak tentang
pekerjaan, jabatan dan karier.
2.
Diskusi Kelompok.
Suatu
pendekatan yang kegiatannya bercirikan satu keterkaitan pada suatu pokok
masalah (dalam hal ini perencanaan karier), dimana siswa sejujurnya berusaha
untuk memperoleh kesimpulan setelah mendengarkan, mempelajari dan
mempertimbangkan pendapat siswa yang lain secara jujur.
3.
Pengajaran Unit.
Merupakan
teknik dalam membantu siswa untuk memperoleh pemahaman tentang suatu pekerjaan
tertentu, melalui kerjasama antara pembimbing dan guru bidang studi. Namun
dengan pola ini sudah barang tentu perlu adanya jam tersendiri yang khusus
disediakan untuk keperluan kegiatan bimbingan karier.
4.
Sosiodrama.
Suatu cara yang
memberikan kesempatan kepada siswa untuk mendramatisasi sikap, tingkah laku
atau penghayatan seseorang seperti yang dilakukannya dalam reaksi sosial
sehari-hari dimasyarakat, sehubungan dengan pekerjaan dan karier.
5.
Karyawisata Karier.
Berkarya atau
bekerja dan belajar sambil berwisata untuk membawa para siswa belajar dan
bekerja pada situasi baru yang menyenangkan. Dengan demikian akan tumbuh sikap
menghargai pekerjaan yang diamatinya.
6.
Informasi Melalui Kegiatan
Ekstrakulikuler dan Intrakulikuler.
Pemberian
informasi tentang pekerjaan, jabatan, karier dengan cara mengaitkan dengan mata
pelajaran atau kegiatan belajar mengajar. Dalam kaitan ini tiap guru dapat
memberikan bimbingan karier pada saat-saat mengajarkan pelajaran yang berkaitan
dengan suatu karier tertentu.
7.
Hari Karier.
Hari-hari
tertentu yang dipilih untuk melaksanakan berbagai bentuk kegiatan yang
bersangkut paut dengan pengembangan karier. Pada hari tersebut semua kegiatan
bimbingan karier dilaksanakan berdasarkan program bimbingan karier yang telah
ditetapkan oleh sekolah untuk tiap tahun.[4]
2.4 Metode-Metode Bimbingan Karir (menurut
teori)
2.4.1
Metode
Psiko Dinamik (Anne Roe).
Teori ini membahas
tentang hubungan antara pengalaman, dengan sikap, kemampuan, minat, dan faktor
keperibadiaan lainnya yang ada pengaruhnya terhadap pemilihan
pekerjaan atau jabatan seseorang, metode ini terbagi
menjadi lima bagian, yaitu:
1. Hipotesis
tentang hubungan pengalaman yang lalu dengan pemilihan jabatan.
Hipotesis yang di kemukakan di sini berkenaan dengan
variable-variabel keperibadiaan yang nampak dalam bentuk perilaku. Seperti:
inteligensi, minat, kemampuan khusus, dalam hubungannya dengan orang tua yang
pengaruh bagi pemilihan jabatan atau pekerjaan nanti.
2. Hubungan
pola-pola pengalaman pada masa bayi dan kanak-kanak dengan sikap orang tua.
Berbagai posisi anak dalam struktur
emosi keluarga seperti berikut:
a. Anak
sebagai pusat curahan emosi orang tua.
b. Anak
yang dijauhi orang tua.
c. Anak
yang di terima.
3. Hubungan
sikap-sikap orang tua dengan kebutuhan rasa puas pada diri anak.
Berbagai variasi sikap
orang tua terhadap anak. Seperti, terlalu melindungi, terlalu menuntut,
menolak, tidak memperhatikan, dan menerima.kesemuanya mempunyai variasi
tertentu terhadap kebutuhan kepuasaan anak, dan pula mempunyai
akibat-akibat tertentu yang berpengaruh dalam arah pilihan pekerjaan anak
kemudiaan.
4. Cara
mengasuh dan pola perilaku orang tua terhadap anaknya.
Perilaku orantg tua
terhadap anaknya akan berpengaruh/mengapa,
dan mempengaruhi pola orientasi anak dalam
lapangan kehidupan mereka nantinya.
5. Pantulan
pengalaman yang lalu dalam pemilihan kerjaan.
Pengalaman masa lalu
akan mengembangkan sikap dasar, minat, dan kapasitas, yang akan terlihat pada
popla kehidupan anak pada masa dewasa nantinya dalam
hubungannya dengan pribadi-pribadi, reaksi-reaksi emosinya,
aktivitasnya, dan pilihan di lapangan pekerjaan.
Sehubungan dengan hal
ini Anne Roe membagi pekerjaan-pekerjaan menjadi delapan kelompok sebagai
berikut:
a. Pelayanan/pembeli
layanan.
b. Usaha/dagang.
c. Organisasi.
d. Teknololgi.
e. Pekerjaan
lapangan.
f. Pengetahuan.
g. Kebudayaan.
h. Kesenian
dan pertunjukan
2.4.2
Metode
Behavioral Blau dan Kawan-Kawannya.
Seseorang memilih dan
memasuki suatu pekerjaan tertentu, berbeda dengan satu dengan lainnya.
1. Sekema
konsepsual.
Pemilihan pekerjaan
adalah suatu proses yang berlangsung lama dan dipengaruhi oleh factor
penunjang, dan penghambat yang ada bersama dengan lamanya prossdes itu sendiri.
pengalaman social, interaksi dengan orang lain, bakat, minat, aspiprasi orang
tua, kondisi dan lingkungan kerja, kelas social ekonomi orang tua, hal yamg
mempengaruhi keputusan dalam pemilihan pekerjaan.
2. Proses
memilih dan menyeleksi pekerjan.
Pilihan seseorang itu
dimotivasir oleh dua factor yang berhubungan, yaitu:
a. Kecenderumngannya mendapat
pelajaran.
b. Pengharapan
terhadap perubahan-perubahan
Kedua hal tersebut
merupakan hasil belajar dari pengalaman social, dan tersusun secara kasar dalam
model hirarki pada setiap individu.
3. Factor
yang menetukan dalammemasuki pekerjaan
Factor
yang menetukan dalam memasuki pekerjaan ada delapan macam yaitu:
a. Kesempatan
atau tuntunan anggota baru untuk dapat berkembang maju,mendapat hari libur .
b. Kebutuhan
fungsional
c. Kebutuhan
non fungsional.
d. Ganjaran-ganjaran.
e. Informasi
tentang pekerjaan yang lengkap.
f. Keterampilan
teknik pekerjaan dalam bermacam tugas.
g. Ciri-ciri
social pekerja yang lain yang dapat mempengaruhi keputusan.
h. Orientasi
nilai masyarakat yang relative menentukan signifikansi perbedaan
bermacam-macam ganjaran, dan tarikan kekuatan yang di usahakan.
4. Proses
memasuki pekerjaan.
Ada beberapa factor
yang mempengaruhi,yaitu:
a. Factor
internal
Merupakan hasil dari
pada proses perkembangan keperibadiaan yang berbeda-beda.
b. Factor
eksternal
Merupakan
pokok-pokok dalam perubahan historis dalam setruktur social. Yang semuanya di
pengaruhi oleh keadaan calon pekerja/pemilih pekerjaan pada masa launya.
5. Teori
proses memasuki pekerjaan
Pokok-pokok penting
dari bahasa ini:
a. Skema
konseptual yang disajikan bukan suatu pengganti bukan suatu penganti bagi teori
pemilihan , melainkan lebih dekat mrupakan kerangka penelitian.
b. Struktur
social mempengaruhi pemilihan pekerjaan dalam dua hal yang berbeda secara
analisis,yaitu:
a) Sebagai
ukuran pengalaman social yang mempengaruhi perkembangan keperibadiaan.
b) Sebagai
kondisi kesempatan kerja yang membatasi realisasi pilihan dalam pekerjaan.
c. Meskipun
empat ciri individu dan empat yang ada pada pekerjaan telah dispesifikasikan,
sebagai factor penentu dalam memasuki pekerjaan.
d. Pemilihan
pekerjaan dapat digambarkan sebagai proses perpaduan antara
kecendrungan dan harapan.
e. Perlu
ada perencanaan pada setiap individu dan perlu adanya keputusan yang cepat
diambil individu.
f. Para
pekerja dalam memilih pekerjaannya harus melalui prosedur dengan syarat-syarat
tertentu.
2.4.3
Metode
Kognitif dari Ginzberg dan Super (Holland).
Dalam artikel ini
Holland, mempunyai suatu pendekatan yang lebih komprehensip, dengan
mengintegrasikan pengetahuan yang telah ada pada dasarnya, teori ini menganggap
bahwa suatu pemilihan jabatan adalah hail dari interaksi antara hereditas
dengan segala pengaruh kebudayaannya serta suasana,.
1. Suasana
pekerjaan.
Pengetrapan,
intelektual, pelayanan, pengabdian, pengaturan, artistic.
2. Orang
dan pengembangannya.
Secara hirarkis suatu
arah perkembangan pemilihan jabatan yang ada pada setiap individu selalu
berorientasi padab penyesuaian enam suasana jabatan.hirarkis pada diri
seseorang dapat di ukur oleh inventori minat, walaupun hal semacam itu hanya
sekedar dugaan yang tidak lengkap tentang tingkat hirarkis.
3. Model
orientasi pribadi.
Orientasi pengetrapan,
orientasi intelektual, orientasi pelayanan, orientasi pengabdian, orientasi
pengaturan.orientasi artistic.
4. Tingkat
hirarkis.
Seseorang dalam memilih
suatu jabatan, tergantung pada tingkat intelegensi dan penilaian terhadap
dirinya, yaitu variable-variabel yang dapat diukur dengan test inteligensi dan
dengan skala status diri.
5. Interaksi
antara pribadi dan lingkungan jabatan.
6. Peranan
hirarki perkembangan.
Dalam perkembangan
seseorang akan terbentuk sederatan tingkatan sedemikian rupa sehingga seseorang
mempunyai suatu urutan kecenderungan terhadap enam suasana pekerjaan.
7. Pengetahuan
pribadi dan jabatan.
Pengetahuan tentang
diri sendiri mempunyai peranan untuk meningkatkan atau mengurangi ketetapan
pilihan seseorang.
8. Pengaruh-pengaruh
dari luar
Factor luar akan
mempengaruhi hirarki perkembangan seseorang kesempatan-kesempatan jabatan. Misalnya, menetukan luasnya
kemungkinan pilihan, juga tekanan-tekanan social yang di berikan orang-orang,
mempunyai hubungan erat dan akan mempunyai akibat yang penting.
2.4.4
Metode
Transcedental (Super).
Konsep super dalam
perkembangan jabatan yaitu, sehubungan dengan kematangan bekerja dan pentingnya
konsep diri.
1. Konsep
umum.
a. Pola-pola
kemampuan pekerjaan.
b. Pola
identifikasi dan peranan mode yang didapat.
c. Kontinuitas
penyesuain.
d. Tingkatan-tingkatan
kehidupan.
e. Pola
karir.
f. Perkembangan
dapat dibimbing.
g. Pengembangan
hasil interaksi.
h. Dinamika
pola karir.
i.
Kemampuan kerja, perbedaan individu,
status dan peranankepuasaan terhadap pekerjaan dan tugas.
j.
Pekerjaan sebagai pandangan hidup.
2. Teori
perkembangan jabatan.
a. Keadaan
individu.
b. Perkembangan
potensi untuk sejumlah pekerjaan tertentu.
c. Pola
kemampuan kerja.
d. Identifikasi
dan kesempatan berperan.
e. Kontinyuitas
penyesuaian.
f. Pola
karir.
g. Arah
pilih jabatan itu selalu berkembang dan dapat dibimbing.
h. Perkembangan
hasil interaksi.
i.
Dinamika dari pola karir.
j.
Kepuasaan kerja dan kepuasaan hidup.
2.4.5
Metode
Developmental career counseling (Tiedeman).
Tiedeman dalam teorinya
berpendapat bahwa keputusan untuk memilih jabatan tertentu merupakan rentetan
akibat dari keputusan-keputusan yang diambil seseorang pada periode-periode
kehidupannya dulu.
Ada dua periode dalam
kehidupan yang penting yaitu periode antisipasi dan periode implementasi.
Dikatakan bahwa perkembangan pola karir seseorang itu identik dengan
perkembangan diri orang itu ditinjau proses memilih, keadaan ketika emasui
periode tertentu dan kemajuan yang dicapai selama dalam periode tertentu.
Menurut
David Tiedeman, pengambilan keputusan itu dibagi menjadi dua, yaitu :
1. Periode
antisipasi
a. Tahap
eksplorasi, individu mengadakan penjajagan / penyelidikan terhadap pekerjaan
yang dipilih.
b. Tahap
kristalisasi, dengan pemahaman diri serta pertimbangan alternatif pilihan
terjadi kristalisasi/fokus pada pekerjaan yang akan dipilih.
c. Tahap
pengambilan keputusan (memilih)
Kaitan antara masalah
individu dengan tujuan yang akan dicapai.
d. Tahap
spesifikasi atau klarifikasi.
Pada tahap ini individu
akan lebih mencermati kesempatan yang lebih luas dan mendalam, sehingga dapat
timbul perkiraan akan kebaikan masa mendatang. Dengan demikian akan
menghasilkan tindakan yang lebih nyata dan terarah.
2. Periode
Implementasi.
Periode
implementasi ini terdiri dari tiga tahap. yaitu :
a. Induksi
/ Pembukuan
Pada tahap ini individu
telah mendapatkan tujuan yang akan dicapai dan mengharapkan kerja sama antara
teman sekerja dan atasan.
b. Tahap
transisi
Pada masa ini terjadi
perubahan. Individu mulai berubah dari sikap responsif ke arah menanggapi
dengan menyelaraskan antara tujuan dan kondisi lapangan yang dihadapi dan
kadang-kadang bisa berubah.
c. Tahap
maintenance / pemeliharaan
BAB
III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Bimbingan Karier adalah bantuan layanan yang diberikan kepada
individu-individu untuk memilih, menyiapkan, menyesuaikan dan menetapkan
dirinya dalam pekerjaan yang sesuai serta memperoleh kebahagiaan dari padanya.
Penyelenggaraan
Bimbingan Karier yang diberikan di sekolah-sekolah dapat dilakukan melalui
beberapa metode, yaitu ceramah dan narasumber, diskusi kelompok, pengajaran
unit, sosiodrama, karyawisata karier, informasi melalui kegiatan
ekstrakulikuler dan intrakulikuler, serta hari karier.
3.2 Saran
Berdasarkan
makalah yang telah kami tuliskan dan sampaikan, maka diharapkan bagi pembaca
semoga isi makalah ini mudah dipahami, dapat berguna, dan menambahkan wawasan
yang lebih baik lagi dari makalah yang kami tuliskan. Jika ada kekurangan atau
kesalahan dalam penulisan makalah ini mohon dimaklumi.
DAFTAR PUSTAKA
Syahada, Roosdi Achmad. Bimbingan dan Konseling dalam
Masyarakat dan Pendidikan Luar Sekolah. Jakarta:
Rajawali, 1998.
Sukardi,
Dewa Ketut Sukardi. Bimbingan Karier
diSekolah-sekolah. Jakarta: Balai. 1987
Gani, Ruslam . Bimbingan Karier.(Bandung: PT Angkasa. 1987.
http://fadlatul.blogspot.co.id/2012/10/metode-metode-bimbingan-karir.html.
[1] Roosdi Achmad
Syahada.Bimbingan dan Konseling dalam Masyarakat dan Pendidikan Luar
Sekolah. (Jakarta:Rajawali, 1998). Hal.
15
[2] Dewa
Ketut Sukardi.Bimbingan Karier diSekolah-sekolah. (Jakarta: Balai.1987).Hal.
22
[4] Dewa
Ketut Sukardi. Bimbingan Karier di Sekolah-sekolah. (Jakarta: Balai. 1987).
Hal. 102
Tidak ada komentar:
Posting Komentar